Kadang gue
suka merhatiin orang sampai sedetail-detailnya. Mungkin ini bakat gue kali ya
jadi pengamat atau detektif gitu, ceeelah. Kadang dari sikap kepo itu juga bisa bikin gue ketawa terbahak-bahak sampai nangis nggak brenti-brenti juga. Nggak tau kenapa deh rasa keingintahuan
gue terhadap suatu masalah sosial itu tinggi aliasnya kemal, keponya
maksimaaal. Bukan, bukan karena gue kurang kerjaan dan mau ikut campur urusan
orang lain. Gue juga males ya ngurus diri sendiri aja belom bener mau ngurusin
orang lain. Tapi karena ini berhubungan sama gue, kan gue nggak mau kan ya asal
nyimpulin perspeksif dan pernyataan orang dengan masalah yang berhubungan sama
gue. Gue juga nggak mau salah dalam mengambil keputusan yang akhirnya nyesel
nantinya. Nah mungkin kali ini gue udah terlalu jauh ngamatin seseorang, sampai akhirnya kali ini gue mau bilang gini, “Just because I appear to believe your bullshit,
doesn't mean I'm as stupid as you think I am. I'm just laughing inside and
waiting to see what else you come up with.”
Ngerti maksut
gue? *emot ketawa*
Karena
target gue kali ini ngasih pernyataan yang berbeda dengan yang gue yakinin
cerita yang sebenernya. Tentu gue nggak asal percaya, gue telusurin sampai ke akar-akarnya, gue cari tuh bukti, gue saring informasi dan bukti yang
gue dapet lalu gue simpulin. Pastinya dari sumber yang terpecaya dong ya dan
gue yakin sumber itu jujur apa adanya dan bisa kasih liat buktinya ke gue. Before you
assume, there is this thing called asking. Sekali lagi gue gini karena ini berhubungan sama gue, gue nggak mau asal judge orang tanpa tau apa yang sebenernya terjadi dan gue nggak mau nyesel aja atas keputusan apapun yang udah gue ambil.
Iya sih,
suatu masalah atau cerita itu pasti punya dua bahkan lebih sisi yang
berbeda tergantung sama orang yang menceritakan dan tergantung versinya siapa,
jadi subjektif gitu. Pinter-pinter kita aja sih, nyaring dan nyimpulin semua sumber
itu dengan tidak melihat siapa sumbernya tetapi lebih objektif dengan pokok masalah
yang ada.
Kepo
maksimal dengan masalah yang kita hadapin itu awalnya emang bikin sedih,
nyesek, dan kecewa, tapi kebenaran itu pasti bakal muncul juga entah sebesar
apa lo nutupin kebenaran itu dan juga sikap realistis kita terhadap suatu
kenyataan yang sebenarnya itu yang harus lo petimbangkan. The truth
is that it hurts because it's real. It hurts because mattered. And that's an
important thing to acknowledge to yourself. -John Greene-
Yang jelas perlahan
kebenaran akan membawa kita ke kebahagiaan yang abadi. Yap, kemal (kepo
maksimal) akan membawa banyak hikmah untuk kehidupan kita kalo kitanya sendiri
bersikap realistis dan selalu berpandangan positif. The truth
will always be the truth. Just through it. Kalo kata gue, jalanin awalin semuanya dengan Bismillahirrahmanirrahim dan yakinin hati lo Allah selalu disini *nunjukhati* yang akan nuntun lo ke jalan yang benar. Hehehe.
Toh masalah itu datang untuk menguji kekuatan kita, mengukur sebesar apasih kekuatan yang lo punya, dan memberi predikat apa yang pantas buat makhluk seperti elo.
*Kemal adalah singkatan dari kepo maksimal. Kepo atau Knowing Every Particular Objec adalah sebutan orang yang ingin tahu detail dari sesuatu apapun itu.
0 komentar:
Post a Comment